April 19, 2025

Bittersweetbynajla : Kudapan Manis Temani Santai

Ragam jenis kudapan ringan dan berat menjadi salah satu hal paling menenangkan di dunia serta cocok temani segala aktifitas.

Es Campur Pedagang Kaki Lima: Sirup Warna-Warni dan Es Batu Kredit Tapi Segarnya Juara

Ketika siang hari terasa terik membakar kulit, tak ada yang lebih menggoda dari segelas es campur dingin yang dijajakan pedagang kaki lima. Di tengah hiruk-pikuk kota, suara lonceng kecil dari gerobak yang didorong di pinggir jalan menjadi isyarat bahwa kesegaran dalam gelas plastik siap hadir—meski dalam bentuk yang jauh dari standar restoran.

Es campur kaki lima dikenal sebagai minuman rakyat yang raja zeus slot tak lekang oleh waktu. Komposisinya sederhana: potongan agar-agar warna-warni, biji selasih, cincau hitam, potongan kolang-kaling, dan kadang serpihan buah kalengan yang mengapung manis di atas genangan sirup merah atau hijau menyala. Di atasnya ditumpuk es serut atau bongkahan es batu besar yang dihancurkan secara manual. Sekilas terlihat biasa, bahkan terkesan “abal-abal” karena tampilannya jauh dari kesan higienis. Tapi soal rasa? Segarnya bisa bikin lupa panas dan kantuk siang hari.

Salah satu hal yang jadi pembicaraan umum soal es campur kaki lima adalah es batunya. Banyak penjual menggunakan es batu hasil beli “kredit” dari pabrik es balok, yang dibawa dalam peti kayu dan dibungkus goni basah. Es tersebut jarang diketahui asal usul airnya, apalagi melalui proses filtrasi. Tapi tetap saja, antrean pembeli tak pernah sepi.

“Yang penting dingin dan manis. Lagipula, dari kecil saya udah sering minum es seperti ini. Sampai sekarang, nggak pernah kenapa-kenapa,” kata Pak Joko, seorang sopir angkot yang setia jadi pelanggan es campur gerobak dekat terminal.

Sirup yang digunakan pun tak kalah mencolok. Warna merah muda, hijau terang, atau oranye cerah jadi daya tarik visual tersendiri. Sirup ini biasanya hasil racikan sendiri dari pedagang, dicampur antara gula pasir, pewarna makanan, dan perisa buatan. Tak jarang, botol sirup tak berlabel, dituang dari ember kecil ke dalam botol bekas minuman bersoda.

Namun, di balik sederetan pertanyaan soal kebersihan dan bahan yang digunakan, es campur kaki lima menyimpan keunggulan yang sulit disaingi oleh versi modernnya: nilai nostalgia dan rasa otentik. Es campur seperti ini adalah teman setia masa kecil, hadiah setelah bermain layangan atau sepeda keliling kampung, dan pelipur lara setelah upacara sekolah di bawah terik matahari.

Kini, banyak kafe dan restoran yang mencoba “mengangkat derajat” es campur dengan tampilan premium dan bahan impor. Tapi bagi sebagian besar orang Indonesia, justru versi gerobakan itulah yang lebih menggugah selera. Karena segelas es campur kaki lima bukan sekadar minuman dingin, melainkan pengalaman yang membekas—manisnya sirup, serutan es kasar yang bikin ngilu gigi, dan ceceran kuah merah yang membasahi tangan.

BACA JUGA: Kuliner Khas Surabaya: Lontong Kupang yang Dimasak di Pinggir Kali Berani Santap?

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.