16 April 2025 | admin3

Bakso Tahu di Gerobak Usang: Dagingnya Dipertanyakan Tapi Dijual Sejak 30 Tahun

Di sudut kota yang semakin padat dengan gedung pencakar langit dan kafe modern, masih ada sisa-sisa kehidupan lama yang terus bertahan. Salah satunya adalah gerobak bakso tahu sederhana yang mangkal di dekat pasar tradisional, dengan cat yang mulai mengelupas dan roda berderit ketika didorong. Sekilas tak ada yang istimewa dari gerobak ini, bahkan penampilannya cenderung membuat orang ragu. Tapi siapa sangka, gerobak ini telah hadir sejak lebih dari 30 tahun lalu, dan tetap menjadi favorit banyak orang.

Legenda Kuliner Pinggir Jalan

Pemiliknya, Pak Soleh, adalah sosok yang https://www.labuanresort.com/  tak asing lagi bagi warga sekitar. Dengan senyum ramah dan sapaan khasnya, ia menyajikan bakso tahu yang mungkin terlihat sederhana, tapi punya cita rasa yang membekas. “Sudah dari tahun 1995 saya jualan. Dulu masih ramai anak sekolah, sekarang lebih banyak orang tua yang nostalgia,” ujarnya sambil membungkuskan satu porsi bakso tahu.

Satu hal yang sering dipertanyakan oleh pembeli baru adalah isi daging dalam baksonya. Bentuknya tidak bulat sempurna, teksturnya pun sedikit lebih padat dari bakso pada umumnya, dan aromanya tak sekuat bakso sapi premium. Banyak yang penasaran, “Ini daging apa ya?” Namun ketika ditanya, Pak Soleh hanya tersenyum dan menjawab, “Yang penting halal dan enak.”

Rasa yang Membuat Rindu

Terlepas dari misteri soal dagingnya, satu hal yang pasti: rasanya bikin ketagihan. Perpaduan antara bakso padat dengan tahu kukus yang menyerap kuah gurih hangat membuat setiap suapan begitu memuaskan. Ditambah sambal racikan sendiri yang pedasnya mantap dan saus kecap khas, sajian ini terasa begitu merakyat tapi penuh kenangan.

Bagi sebagian orang, bakso tahu Pak Soleh bukan sekadar makanan, tapi juga bagian dari masa kecil mereka. “Dulu waktu SD sering jajan di sini. Sekarang udah kerja, kadang kangen aja sama rasanya,” ujar Ani, pelanggan setia sejak kecil.

Bertahan di Tengah Zaman

Di tengah maraknya bisnis kuliner modern yang menjual bakso kekinian dengan daging wagyu dan topping keju mozzarella, gerobak Pak Soleh tetap berdiri. Ia tak pernah tergoda untuk mengubah resep atau mempercantik tampilan dagangannya. Bahkan, gerobaknya yang sudah usang pun tetap ia pertahankan, karena menurutnya, “Kalau diganti, pelanggan malah bilang rasanya beda.”

Bagi banyak orang, justru kesederhanaan itulah yang menjadi daya tarik utama. Gerobak tua itu menyimpan cerita, perjuangan, dan cita rasa yang tak tergantikan oleh modernitas.

desc

BACA JUGA: Churros dengan Topping Khas Indonesia: Coklat Beng-Beng hingga Durian

Share: Facebook Twitter Linkedin